Masih Ada Harapan Untuk Melanjutkan Kuliah
Tak semua orang punya kesempatan yang sama. Termasuk untuk mengenyam pendidikan. Sebagian hanya butuh kemauan saja untuk menjadi sarjana, namun tak sedikit juga yang harus berjuang demi secercah masa depan cemerlang. Berharap suatu gelar yang tersemat dibelakang nama mereka kelak akan mengubah segalanya.
Sebut saja FARREL PRATAMA, mahasiswa Universitas Riau , satu dari banyak generasi muda yang butuh uluran tangan orang-orang baik.
“…hati saya hancur setiap kali minta uang ke ayah dan ibu, karna saya tau, mereka tidak punya. Tapi tentu hati mereka yang lebih hancur kalau aku tidak lulus kuliah. Semenjak saya kuliah, ibu harus mencari tambahan penghasilan, kalau belum cukup, ya harus meminjam ke tetangga dulu”
Farrel, Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Riau acapkali kesulitan untuk mencukupi keperluan kuliah. Ayahnya petani gambir, ibunya menjadi buruh tani dan seminggu sekali berjualan nasi goreng dipasar demi membantu keuangan keluarga. Kerja keras orangtuanya terkadang hanya cukup untuk makan, biaya sekolah adik dan keperluan sehari-hari. Belum lagi kuliah di jurusan yang diambilnya mengharuskan banyak kegiatan praktikum di lapangan dan juga aktifitas di laboratorium yang membutuhkan biaya tambahan. Untuk mencukupi semua itu, ia tahu bukan hal yang mudah bagi orangtuanya. Kalau tidak cukup, ibunya bahkan harus meminjam ke tetangga. Kesulitan ini sempat membuatnya menimbang apakah akan lebih baik jika ia bekerja saja membantu keuangan keluarga ketimbang kuliah.
Farrel sangat tertarik dengan laut. Ia berangan menjadi seseorang yang bisa melakukan berbagai riset kelautan, mendalami pemanfaatan sumber daya laut, dan bekerja diwilayah konservasi laut laut milik pemerintah. Kondisi keuangan tidak membuatnya patah semangat untuk meraih impiannya, ia bertekad bisa membanggakan orangtua bahkan negaranya kelak, meskipun terkadang ia bingung dan sedikit ragu untuk bisa meraih impiannya.
Ketakutan Farrel terkait biaya kuliah akhirnya berubah menjadi secercah harapan. Berawal dari pencarian di Media Sosial, ia langsung tertarik dan mendaftar Program Beasiswa Tunas dari Yayasan Karya Salemba Empat (KSE). Farel lulus menjadi salah satu penerima Beasiswa Tunas KSE.
“ Beasiswa ini ternyata bukan semata-mata memberikan dukungan finansial, tetapi juga menyediakan wadah untuk melakukan up grade diri, Beasiswa ini berbeda dengan beasiswa pada umumnya “
Kelulusannya menjadi penerima beasiswa Tunas KSE otomatis menjadikannya tergabung dalam Paguyuban Karya Salemba Empat Universitas Riau, suatu wadah yang mengajarkannya mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dan bahkan menumbuhkan semangat untuk bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya sekedar memberikan bantuan Finansial.
Kesan yang sama dirasakan oleh penerima Beasiswa Karya Salemba Empat lainnya dari berbagai Universitas Se-Indonesia. Dengan spirit Sharing, networking, dan developing, KSE menyediakan program program peningkatan soft skill. KSE juga mendorong dan mempersiapkan penerima beasiswa menjadi lulusan yang memiliki integritas, berwawasan kebangsaan, cinta pada tanah air nusa dan bangsa melalui berbagai program-program pembinaan.
Berkat Beasiswa Tunas KSE, kini Farrel menjadi pribadi yang lebih optimis. Segala keraguannya terkait pemenuhan biaya kuliah kini sirna, berubah menjadi semangat dan tekad yang lebih kuat.
Farrel hanyalah satu dari ribuan mahasiswa yang kesulitan untuk meraih impiannya. Ia bisa jadi teman-teman kamu, adik-adik kamu, atau kamu sendiri.